Sebuah Kebab

Hemmm...
Aku mulai menghapus gambar-gambar lamaku.
Karena aku sudah tidak mau membaca caption kesedihanku dibawah gambarku.

Otakku kadang seperti kaset tua, yg jika diputar suaranya teringat jelas didalam kepalaku. Untuk menyembuhkan kesedihanku ini membutuhkan waktu yang lama.

Kadang aku merasa geli dan jijik dengan perasaanku yang dulu, kenapa lemah sekali?
Pantes aja Allah SWT menguji perasaanku dengan ujian yang bertubi-tubi, ternyata agar aku lebih kuat menghadapi hidup dan lebih tegar dalam segala kondisi.

Biar ngga kayak kerupuklah, kena air sedikit langsung melempem.
Setidaknya naik level, kayak bakso.. Biarpun kena air panas tetep strong dan nyuss...

Tapi aku juga suka kebab...
Unik, enak, yang jualan cakep.. Hahahaha