Sabtu, 02 September 2017

Amien Basuki

Maasya Allah...
Begini ya yang namanya rindu yang menggebu.
Tiap tidur aku ditemani lantunan Surah Maryam dr syaikh Misyari Rashid diputer hanya 1 surah, sampe aku bangun jam 2 atau 3 pagi.
Aku nggak mau pikiranku terbang kemana-mana.  Akhir-akhir ini aku sering mimpi berhadapan dengan orang yang melafadzkan surah maryam ini.
Mungkin karena saat kita tertidur, telinga kita masih berfungsi normal mendengarkan per ayat itu.
Jadi walaupun dlm keadaan tidak sadar (read: tidur) pun masih terngiang.

Seiring ku stel murottal ini, mataku meleleh...
Mengingat Simbah kakungku yang sudah meninggal beberapa hari yg lalu ( 22 dan 23 Agustus 2017)
22 aagustus mbah kakung, paginya 23 agustus mbah putri.

Mungkin kalau sm mbah putri tidak begitu ingat.. Tp mbah kakung setiap lekukan wajahnya aku masih inget.
Dan menangislah..
Sedih ya...
Aku kehilangan bapak 4 tahun yang lalu.
Dan selama 4 tahun itu posisi yang bisa menggantikan dihatiku hanya mbah Kakung saja.
Dari sikap manjaku, sikap cerewetku, bahkan sikap kemayuku masih sering ku perlihatkan padanya.
Entah kenapa nasihat-nasihat mbah kakung lebih ku indahkan dr bapak atau ibu (pada waktu itu).

Beliau itu sosok bapak,
Sosok guru,
Ustadz,
Juga teman yang baik.
Beliau orang yg sangaat baik..
Bijak.
Cerdas,
Sholih,
Sopan,
Pinter,
Supel,
Penyayang.

Aku nggak bisa menemukan sosok laki-laki yang sempurna seperti beliau.
Aku sedih.. Kenapa begitu terasa singkat aku memahami keberadaan beliau.
Kenapa pikiranku tidak terbuka sedari dulu aku remaja? Sehingga aku bisa mengambil segala ilmu dan cintanya?

Yang belum pernah merasakan ditinggal pergi Bapak, pasti tidak akan mengerti betapa hidupnya terasa bimbang mencari panutan lain.
Saat aku menemukan sosok mbah kakung, aku merasa jd anaknya.

Rasanya aku tinggal pergi untuk yg kedua kalinya oleh bapakku...
Sedih..
Aku tidak bisa melakukan apa apa..
Bahkan aku belum bisa menyenangkan beliau berdua..

Aku mencoba membuka memori lama,
Barangkali aku menemukan nasihat dan pesan beliau...
Namun hanya air mata yang keluar.
Tidak perlu dipaksakan..
Pelan pelan.
Akan mengerti
Aku berharap aku diwarisi gen yang baik-baik dari mbah kakung..
Dan cepat menyadari bahwa aku ini bisa menjadi orang sebaik beliau.

Motivasiku..
Mbah Kakung
Amien Basuki

Semoga Allah mempermudah langkahku tuk jadi wanita yang baik, sholihah, dan kelak bisa berkumpul dengan beliau diakhirat nanti. Aamiin

Hidung sudah meler..
Ngga kuat.. Ngga bisa mikir

Jagalah beliau ya Allah... Mbah kakung mbah uti.. Bapak