Senin, 21 Agustus 2017

Jati Diri

Usia boleh semakin tua, namun apakah sudah ada progress dari tahun ke tahun?

Saat ini usiaku 25 tahun..
Seperempat Abad.. Yesssss alhamdulillah.
Tetiba aku teringat seseorang yg sangat aku sayangi, saat itu kami duduk berduaan didepan emperan ruko sambil menunggu temanku membukakan pintu kostnya.
Dia berkata padaku.. Aku kan masih muda 25 tahun, yaah yang saat itu aku berusia 22 tahun. Dan kami bercanda tentang umur.
Kataku.. Itu usia sudah matang, udah tua, yang penting kamu semakin dewasa dan tidak mengulang pahitnya hidup yang sama.

Iya.. Memang benar.. Dia tidak lagi mengulang kepahitan hidup. Karena dia sudah pergi..........

Sebenarnya tidak bagus mengingat kejadian-kejadian yang lalu, apalagi ini menyangkut hati. Butuh waktu yang cukup lama untuk menyembuhkan ingatan, juga perasaan yang bungah. Dan iya.. Berbekas namun tidak sakit.
Puluhan cerita kutuliskan di akun instagram, dibuku kuliah, juga buku kajianku.

Pada akhirnya kuhapus segala cerita tentangnya, dan kusisakan sedikit tentang ceritanya (kebaikan sifat dan sikapnya).

Aku sudah berusaha keras untuk menjadi dewasa, mengenali diriku sendiri, dan mengikuti intuisiku sendiri.

Semenjak kepergiannya..
Silih berganti teman, sahabat, juga teman dekat. Rasanya terasa cepat aku melalui kehidupan 3tahun ini bersama orang-orang baru.

Namun.. Selepas aku mengikhlaskannya, aku selalu berdoa agar tidak ada asa yang terputus dalam diriku. Aku selalu berdoa agar aku bisa menemukan orang yang sama sepertimu. Tapi berkali-kali kucoba hasilnya gagal.. Bukan karena aku pemilih. Namun aku tidak bisa merasakan perasaan yang nyaman 'untuk menjadi diriku sendiri' terlalu banyak kekhawatiran dan rasa takut saat bersama cowok baru.
Kikuk, pendiam, sok manis dan sok dewasa. (Itu bukan sifatku yang sebenarnya...)

Tentang pembicaraan usia pada saat itu, aku baru memahami ucapanmu dan ucapanku.
Ternyata hidup tak berlalu dengan angin yang sama, angin berhembus dengan aroma dan warna yang berbeda tiap harinya.
Perlahan tapi pasti, Aku menemukan jawaban atas segala pertanyaanku..

Iya... Aku menemukan Jati diriku sendiri.
Aku mendapatkan perubahan besar atas semua gejolak ombak yang pernah meluluhlantakan perasaanku saat itu.
Ujian itu membuatku kuat berdiri, menghadapi angin dan badai.
Aku berhenti menangisi diriku sendiri,
Aku berhenti menyakiti diriku sendiri
Aku berhenti merendahkan diriku sendiri
Aku pun tak berlalu dengan sikap yang sombong dan menyombongkan diri sendiri, bahwa aku lebih baik dari orang lain.

Banyak hal, banyak pengalaman yang kualami tanpamu... Tangis, doa, tawa, canda, kecewa, baper mewarnai malam-malamku.

Bersamamu adalah sebuah sejarah besarku.......................................................

Saat kau sudah tidak ada lagi, akupun bersyukur, aku terlatih untuk menjadi wanita dewasa yang sabar, tidak meletus-letus emosinya, juga tidak mudah menjudge seseorang, dan lebih menjaga lisan.
Karena aku tahu, aku tidak akan menemukan sosok yang sama lagi. Yang mau bersabar dan memahami segala sifat kekanak-kanakanku ini.

Saat itu adalah step awal yang kupikirkan..(dibulan pertama tanpamu)

Walaupun itu hanya sebuah keinginan, namun perlahan tapi pasti aku berubah sedikit demi sedikit..

Aku berusaha tertawa lepas bersama teman-teman baruku, meskipun terkadang aku masih menangisimu.

Aku mencoba berkenalan dengan laki-laki baru....
Aku pikir dengan perubahan sifatku yang sedikit lebih dewasa bisa berhasil menjalin hubungan?? Ternyata tidak..
Masih failed.
Dan sekarang proses melupakan/ mengabaikan lebih cepat daripada saat aku berkenalan dengan pria baru.
Sampai-sampai hanya jadi bahan bullying dengan teman-temanku. 😂😂😂😂
Mereka juga mengerti sifatku yang hanya 'begitu saja' dengan cowok baru..

Dan iyaa... Menemukan teman baru, sahabat baru itu akan membuka pikiran kita. Aku mengenali diriku sendiri juga dari teman-temanku.. Tidak hanya mengikuti kata hati, intuisi, dan merenung..
Mereka juga berperan untuk mengontrol sikap & sifat kita.. Yang mungkin tanpa kita sadari, kita telah menyakiti perasaan kita sendiri..

Awal tulisan ini.. Hatiku rindu dan sedih..
Namun setelah mengakhiri tulisanku ini, hatiku masih rindu tapi aku bahagia dan bersyukur bisa melewati segala hal beberapa tahun ini..

Alhamdulillah ya Allah...

Kamis, 10 Agustus 2017

Aku penuh dengan Pencitraan

Menyambung pada catatanku sebelumnya tanggal 07 Agustus 2017 kemarin tentang pencitraan.
Haha..
Aku ingin sedikit menganalisa dan sedikit berkhayal tentang diriku sendiri.

Saat kita selfie dan wefie bareng teman-teman pasti kita akan menampilkan foto kebersamaan yang terbaik di media sosial bukan?
Saat kita memberi catatan pada setiap pict yang diambil pasti juga akan memilih bahasa yang baik bukan?
Saat kita menyusun foto demi foto.. Kita juga akan memasang yang 'menurut kita ~pantas~ dan lucu' bukan?
Saat kita berteman dengan teman-teman baru kita, tentu kita tidak akan membuka diri dengan menceritakan segala hal bukan?
Saat kita bersahabat / menjalin relasi kita juga tidak akan menceritakan keburukan kita bukan?

Bahkan.... Saat kita bertaaruf kita juga tidak akan menceritakan detail kehidupan kita (karena itu akan memakan waktu yang lama)

Take a breath...

Inhale.... Exhale.....


Iya.. Ini memang pencitraan...
Lalu siapa yang akan peduli???
Bahkan kalau kita membuka aib diri sendiri hanya akan membuat orang ilfil pada kita? Who care????
Bahkan Allah SWT sendiri yg menutupi aib dan kesalahan hambanya, lalu kenapa kita harus lelah menjelaskan aib diri sendiri??

Lucunya kita disuruh untuk tetap memiliki sifat yg sama tanpa tau tempat dan kondisi.
'Kamu pencitraan, gak tampil apa adanya'... setiap orang pernah ditempa oleh masalah yang berbeda-beda sehingga perubahan tetaplah 'ada'.
Setiap orang memiliki pressure dalam kehidupannya sehingga tidak memungkinkan 'selalu tampil tenang dan memahami keadaan oranglain'.
Bukan berarti sedikit-dikit berubah sikap, lalu dishare kesemua orang. Masing-masing dari Kita juga mempunyai rahasia yang tidak semua orang harus tau. Bukan tidak ingin tampil apa adanya.. Karena seiring waktu berjalan kita harus belajar sesuatu yang baru, tanpa harus merugikan ataupun melupakan diri kita yg lalu.

Masa lalu..
Cerita yang lalu itu milik kita sendiri. Tidak ada orang lain yang berhak mengubah atau merampas hal itu.
Terserah....
Masih ingin 'ajeg' dengan diri sendiri yang lalu.. Atau berubah menghadapi tantangan baru dengan pengalaman yang telah digenggamnya.

Iya.. Ini pencitraan..
Jikalaupun ini sebuah drama.. Aku ingin Allah SWT sendiri yang membuat skenarionya..
Akan kujalankan dengan segala kemampuanku.. I'll do my best
Dan yaa... Aku akan menjadi Bintang hebat layaknya Priyanka Chopra, Katrina Kaif, Anushka Sharma, Rani Mukherje dan Aliaa Bhatt.
Humble... Berprestasi.. Energik.. Tanpa merugikan siapapun..

****emmmm... Sebelum selesai aku hanya ingin bilang, bahwa..
Dikepalaku sebenarnya banyak sekali pertanyaan, pernyataan, cerita dan pengalaman.

Tanganku sangat gatal untuk membuat status yang panjang..
Tapi.. Aku sadar.. Itu semua buat apa?????????
Yang ingin tahu isi kepalaku silahkan saja dibaca Blognya.
Dan aku hanya akan memberikan sedikit caption dalam gambar.
Karena aku tau.. Nanti hanya akan ada kalimat 'ini hanya drama..juga sebuah pencitraan'.
Ngga paham juga sama jalan pikirnya orang seperti itu, kenapa otaknya memblock dan tidak menerima perubahan dan pendapat orang lain..

Ambil sisi positive..
Cobalah mengapresiasi orang lain,
Menghargai tanpa menjatuhkan..

Tapi yang pasti.. Aku mulai lega, setidaknya aku bisa belajar dari pengalaman dan sebuah pencitraan..
Alhamdulillah

Senin, 07 Agustus 2017

7 Agustus 2017

Angka yg cantik yah.. 07.08.17
Ngga juga sih.. Haha
Hari ini aku mau sedikit share tentang segala hal yg ada dikepalaku.

1. Tentang Kiamat.
Kapasitasku hanya sebagai manusia biasa yg hanya punya setitik ilmu diantara lautan yg ada dibumi ini.
Aku bukan ustadzah, bukan juga santri teladan.
Sebenarnya aku takut sekali dengan kiamat..
Na'udzubillah.. Ya rabb.. Aku mohon jgn pertemukan aku dg Kiamat besar.
Ngeri.. Aku dulu pas SD pernah mimpi matahari terbit dari barat, dan iyaa... Masih ingatkah dg peristiwa Tsunami diaceh tahun 2005 silam?
Aku pun melihat didepan rumahku diratakan dengan ombak yg sedemikian besarnya..
Ya Allah... Apa mau kiamat.
Jujur aku takut sekali..
Aku khawatir..
Aku hidup dijaman akhir..
Tentang kiamat siapa yg akan tahu?

Tahun 2012 silam diprediksi bahwa akan ada kiamat, Film Hollywood ttg kiamat meledak. Ngeri..
Ya Allah...
Banyak sekali dosa yg aku perbuat, aku sama sekali belum berbakti dengan kedua orangtua, belum bisa membanggakan, dan tentang ibadah bahkan sangat jauh dr kata sholihah..
Ilmu yg hanya seujung jarum jahit tidak ada apa-apanya,
Dan iyaa... Perihal amal.. Jangan ditanya.. Mungkin jauh lebih banyak dosanya.
Astaghfirullah...

2. Dan Iyaa... Ini Pencitraan...
Manusia diciptakan dengan akal dan memiliki nafsu.
Akun Instagram, FB, twitter, path..whatever media socialnyaa..
Kadang...
*Sebagian dari kita 'ingin dilihat' yg baik saja, iya.. Itu haknya..
*Sebagian juga ingin diketahui orang bahwa dia orang yg 'friendly'
*Sebagian ingin dilihat sukses dan bahagia dihidupnya
*Sebagian lagi ada yang share apa adanya dikehidupannya.. Istilahnya 'sedikit-dikit cekrek'
*Sebagian ingin didengar lewat ceritanya dan pengalamannya (seperti blog ini misalnya)
*Sebagian juga digunakan untuk bisnis online
*Sebagian dari kaum alay masih berkutat pada kesenangannya (seperti akuu yg masih alay)
*Sebagian malu, tidak ingin menunjukkan siapa dirinya
*Sebagian orang 'ingin dilihat' bijak dengan semua nasihatnya
*Sebagian orang ingin menunjukkan sisi positif kehidupannya tidak peduli hal buruk sedang menimpanya..
*Sebagian lagi iseng saja karena nggak ada kerjaan

ITU HAK nya...
terserah..
Segala sesuatu suatu saat akan dipertanggung jawabkan atas segala hal yg dilakukannya.
Jika ada teman atau saudara yang melakukan hal tidak baik, serta ingin berniat baik menasihati, Lakukan sesuai dengan kapasitas kita sebagai teman atau saudara. Katakan dengan lembut dan tidak menghakimi.
Kita boleh menjudge orang tapi ngga perlu menyebarkan keorang lain, cukup disimpan tuk diri sendiri. Untuk ilmu dirisendiri agar nggak niru yg jelek dari dirinya.
Dan syukur bisa ngasih tau dg cara yang baik, kadang perkataan yg benar diiringi dengan sikap yg salah-bisa melukai seseorang (mungkin hatinya terlalu lembut).
Kalau udah nggak bisa ya didoakan aja.. Gpp..

Tapiii... Kalau masih pengen ngejudge atau ngomong dibelakang juga boleh kog..
Dosanya siap-siap ditanggung aja, dan tentunya harus rela hati dooonk....memberi segala pahala yg dimiliki. Udah gitu aja..

Penulis ngantuk. Mau bobo. Udah jam 8:08 PM
Capek habis fotosession, dan renang2.
Sesuk meneh ya geng...