Selasa, 18 April 2017

Secangkir kopi

Beberapa hari terakhir makanku agak banyak..
Gak beraturan.
Judulnya sih masih diet.. Gak makan nasi.
Tp menginjak hari ke 50 hatiku galau. Kenapa larinya ke makanan.
Aku stress..
Bukan karena BB yg tak mau turun lagi setelah turun 5kilogram.

Faktor psikologis mungkin.

Oh iya...
Aku seneng banget share segala sesuatu yg aku alami. Karena aku yakin setiap moment itu berharga.
Tapi...... Aku ngga bisa lagi share lewat FB, IG, Twitter, BBM, maupun WA..
Kenapa? Aku yakin.. Jarang banget orang buka Blog, karena malas membaca.
Biarlah yg niat kepoin aja yg tahu apa yang seungguhnya terjadi.
Aku belajar mengobati lukaku sendiri dengan tidak share dimedsos.
Aku malu kalau dibaca oleh orang terdekatku.
Biar mereka tahu bahagianya dan tegarnya aku saja.. Tak perlu tahu remuk dan kecewanya hatiku.

Aku memang pandai menyembunyikan rahasia,, karena setiap aku berbicara dengan orang itu hati-hati.
Dan sahabatkupun... Hanya segelintir aja yg ngerti duduk masalahnya, karena nggak semuanya ku share.

Aku bisa berteman dengan siapa saja.
Tapi.... Untuk sahabat suka duka hanya beberapa.. Hahaha...
Ntahlah... Mulut perempuan... Aku takut..

Hati-hati aja..
Kadang teman yg udah kita anggap sebagai saudari aja bisa berkata yg menyakitkan terhadap masalah kita, karena itu kadang aku mundur perlahan dan lebih baik dipendam sendiri..
Logika.......
Buat apa cerita kalau hanya digituin?
Kadang kalau kita cerita butuh dukungan, kata positive dan pendapat yang baik.
Selain itu sahabat adalah ikatan emosional, persamaan persepsi, dan tidak menggurui..
Kalau tidak menghasilkan apa-apa ya sudah.. Daripada menambah beban pikiran lebih baik Selesaikan sendiri..

Langkah yg lain...Cari orang yg lebih berilmu untuk membantu masalah kita.
Dan jangan lupa.. Minum kopi untuk mengobati rasa luka dan lara dihati.
Tenang...
Dan lupakan sejenak urusan ini...

Sebenarnya masalah orang itu sama aja kog,
Kalau nggak keluarga, ekonomi, relasi, pekerjaan, atau cinta.
Pinter-pinter kita "momong" diri sendiri.
Tinggal seberapa rumit masalahnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar