Rabu, 12 April 2017

Peduli 'Sampah'

Healing

Pernahkah mengalami rasa sakit yang teramat sangat? Kecewa? Sedih? Benci? Dan rindu?
Semua bisa kita tuliskan dengan sebuah pena atau tombol keyboard dan dikreasikan seninya dengan kalimat yang indah.
Ada seorang Abang saya yang sekarang menjadi pejabat partai, dia pernah bilang jika ingin cerdas maka menulislah, artikel, atau semacam berita. Agar otak menjadi lebih kritis dalam menganalisa suatu masalah.
Tapi.............. Pertimbangkan baik-baik.. Apakah tulisan ini pantas dipublikasikan atau tidak?
Apakah bisa menginspirasi orang lain atau tidak?
Apakah tulisannya sesuai dengan kenyataan atau tidak?
Apakah tulisannya ini bisa bermanfaat untuk dirisendiri atau tidak?
Itulah.... Beratnya dalam menulis...

Saya flashback.... dulu sempat punya Friendster tapi ntah sekarang hilang karena friendster sudah tidak ngehits lagi.
Saya juga punya Akun Facebook yang aktif dari tahun 2009..
Setelah saya berhasil move on ditahun 2016 awal saya melihat kembali postingan-postingan yg lalu.
Memalukan ya... Ternyata se alay itu..
Kebanyakan galau-galau.. Hahahaha

Tapi saya melihat potensi yang saya punya yaitu bisa merangkai kata-kata galau menjadi puitis dan indah.

Namun sisi negatifnya, saya melihat banyak postingan yg menurut saya itu tidak perlu dipublikasikan.. Dan semua orang tidak perlu tahu masalah itu.
Karena postingan alay tersebut terlalu banyak, dan itu semua tidak memungkinkan untuk dihapus satu persatu.
Saya putuskan untuk menutup Account facebook saya. Sekitar 2000teman.. Ratusan foto dan ribuan postingan akan hilang.
Kenangan juga hilang.
Tapi itu resiko....
Saya sudah mantap...
Mohon maaf untuk kalian.. Saya benar-benar tidak ingin memutuskan tali silaturahmi, saya juga tidak bermaksud untuk meninggalkan kenangan dari kalian, namun rasa malu itu lebih besar dari semua itu.

Bayangkan satu postingan bisa dilihat oleh banyak orang.. Iya kalau itu bagus.. Kalau itu berbau dosa? Bisa beranak pinak dosanya...

Yang pasti sekarang saya punya Account facebook baru tapi itu tidak setiap saat saya access..

Ada kalanya rasa Kecewa, Sakit dan Jenuh bisa merubah pikiran seseorang. Itulah yang terjadi padaku.
Saya sengaja menghilang dari mereka teman-teman SMP dan Kuliah D3.
Entah rasa sakit itu siklusnya datang hanya pada masa itu.. Namun tidak ketika SMA.
Saya lupa kenapa..................
Ketika saya mencoba mengingat setiap momen.. Otak saya mengabaikan dan malas untuk mengingat.
Saya sudah memaafkan dirisaya, oranglain dan mengikhlaskan semua kejadian yang ada.
Saya tidak mau mengungkit rasa kecewa.. Dengan menuliskan keburukan orang..

Saya sampai dengan hari ini belum berhasil melupakan momen indahnya mimpi yang pernah kubuat,, dan karena banyak faktor dari sisi lingkungan dan relationship, saya memilih pergi dan mengikhlaskan semua mimpi itu.

Saya masih berusaha bangkit.

Banyak harapan yang saya bangun.
Mimpi yang lalu tetaplah biar mimpi yang lalu.
Saya tidak ingin mengotori harapan yang susah payah saya bangun.. Dengan niat, doa, usaha, dan cerita baru...
Mohon maaf ya...
Dan terimakasih sudah mendengarkan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar